Minggu, 13 Juni 2010

Sekilas Tentang Kecerdasan Naturalis

Adian, Pohon Tomat dan Batu Bebek

Tok !!! Tok !!! Tok !!!

Terdengar suara pintu diketuk. ”Selamat siang, ”kali ini terdengar ada suara sarapan. Ibu, yang saat itu sedang sibuk memasak, bergegas membuka pintu. Ternyata yang datang itu Tante Arum, adiknya ibu yang tinggal di kota Jakarta. Tante Arum datang bersama anaknya, namanya Sari. Umurnya 4 tahun, sama seperti umurnya Adian. Sudah hampir 3 tahun mereka tidak ketemu.

”Ayo masuk..masuk...,kita ke teras belakang ya,supaya ngobrolnya lebih nyaman,” kata ibu sambil mengajak Tante Arum dan Sari.

”Adian...Adian.... ke sini sebentar sayang,” panggil ibu. Adianpun menoleh, kemudian menghampiri ibu.

”Adian,kenalkan, ini Tante Arum dan ini anaknya, namanya Sari,” kata ibu. Adian pun mencium tangan tangan Tante Arum dan bersalaman dengan Sari.

”Adian sudah besar ya,”sapa Tante Arum.

”Ayo Sari kita main di kebun,” ajak Adian sambil menggandeng tangan Sari. Sebentar saja, mereka sudah akrab, sudah bercanda dan tertawa-tawa. Di teras, ibu dan Tante Arum berbincang-bincang sambil mengamati tingkah Adian dan Sari.

”Kita buat lubang yuk, untuk menanam pohon tomat” ajak Adian.

”Nggak mau ach. Nanti ada cacing. Nanti tanganku jadi kotor,” jawab sari.

”Nggak apa-apa, kan bisa cuci tangan....,” kata Adian.

Kemudian dengan cekatan Adian membuat lubang. Tiba-tiba Adian berteriak,”Sari coba lihat yang kupegang ini,” katanya sambil menunjukkan sebuah batu.

”Itu kan cuma batu”, kata Sari.

”Iya, ini memang batu. Tapi ini bukan batu yang biasa. Ini batu yang aneh. Bentuknya seperti bebek...”, kata Adian sambil menunjukan batu itu.

Kemudian Adian berlari ke ibunya sambil berkata, ”Ibu, lihat...., aku punya batu yang seperti bebek.

”Wah, bagus sekali”, puji ibu. Tante Arum juga ikut melihat batu itu.

”Iya,mirip dengan bebek”, kata Tante Arum. Adian tertawa senang mendengar pujian Ibu dan Tante Arum. Sambil menyimpan batu bebek itu dikantong bajunya, Adianpun kembali ke kebun. Ia segera menanam pohon tomat di lubang yang telah dibuatnya, kemudian menyiraminya, sementara Sari hanya melihat saja. Tante Arum kagum dengan tingkah Adian.

”Kok Adian bisa begitu senang dengan lingkungan ya”, tanya tante Arum.

”Kata para ahli, itu artinya Adian mempunyai kecerdasan lingkungan”, jelas ibu.

”Kecerdasan lingkungan, apa maksudnya?”. ”Nanti akan saya jelaskan, sekarang diminum dulu tehnya, nanti keburu dingin”.

Sekilas Kecerdasan Naturalis Apakah kecerdasan naturalis itu?

Kecerdasan naturalis adalah kemampuan untuk mengenali, mengingat, mengkategorikan, menganalisis atau menguasai pengetahuan mengenai lingkungan alam.

Apa saja yang termasuk dalam kecerdasan naturalis?

Kecerdasan naturalis meliputi kepekaan terhadap semua jenis flora-fauna, bebatuan, fenomena alam (seperti proses terjadinya awan, hujan, pelangi, gempa), mengenai tata surya, keadaan dilaut, pegunungan, dan sebagainya.

Bagaimanakah ciri-ciri anak yang mempunya kecerdasan naturalis?

Tolong Anda jawab deretan pertanyaan berikut ini, Apakah anak Anda :

  • Menyukai binatang
  • Senang berkebun?
  • Peduli dengan alam dan lingkungannya?
  • Senang pergi ke taman,kebun binatang atau melihat akuarium?
  • Senang berkemah?
  • Senang memperhatikan alam dimanapun ia berada?
  • Mudah beradaptasi dengan tempat dan acara yang berbeda-beda?
  • Senang memelihara hewan di rumah?
  • Mempunyai ingatan yang kuat tentang detil tempat-tempat yang pernah dikujungi,nama-nama hewan,tanaman,orang dan berbagai hal lain?
  • Banyak bertanya tentang oran,dan hal yang dilihatnya?
  • Mampu mengurus dirinya sendiri di situasi atau tempat yang baru/berbeda?
  • Memperhatikan linkungan yang ada di sekitarnya?
  • Senang mencari tahu apa sesuatu itu lalu mengelompokkanya ke dalam kategori tertentu,misalnya ia senang mengamati burung atau mencatat jenis-jenis mobil?

Bila ada di antara pertanyaan di atas yang Anda jawab ’YA’ Berarti Anda telah mengidentifikasikan indikator adanya kecerdasan naturalis pada anak Anda. Selamat ya.

Umumnya anak yang mempunyai kecerdasan naturalis senang bila berada di lingkungan yang alami, seperti di pantai, pegunungan,sungai dan sebagainya. Mereka sangat menikmati kedekatan dengan alam. Ia juga sangat tertarik dengan berbagai kegiatan yang dilakukan di luar rumah. Menyukai aktifitas berkemah bersepeda, mendaki gunung, memancing, berkebun, berjalan-jalan dan sebagainya. Ia senang bermain di taman,kebun serta akrab dengan binatang peliharaan seperti kucing, kelinci, ikan dan sebagainya. Ia juga suka mengoleksi benda-benda yang berasal dari alam seperti batu, kerang, bunga, dan sebagainya.

Anak yang mempunyai kecerdasan naturalis juga mempunyai rasa ingin tahu yang besar terhadap kondisi di sekitarnya. Ia sering bertanya tentang kejadian-kejadian alam seperti gempa, tsunami, gunung meletus, hujan, tornado, dan sebagainya.

Apakah anak yang tinggal jauh dari alam, misalnya tinggal di kota, juga bisa mempunyai kecerdasan naturalis?

Tentu saja bisa. Karena seperti halnya jenis kecerdasan yang lain, kecerdasan naturalis juga hanya dapat berkembang apabila anak mendapat stimulus yang tepat. Seorang anak yang tinggal dekat dengan alam misalnya di tepi pantai atau di kaki gunung, belum tentu mempunyai kecerdasan naturalis apabila ia tidak mendapat stimulasi yang berkaitan dengan kecerdasan naturalis. Dan sebaliknya, seorang anak yang tinggal di kota, yang jarang melihat pepohonan, burung, air terjun, dan sebagainya, namun orang tuanya rajin memberi stimulasi seperti mengajaknya ke kebun binatang, ke kebun raya, ke pantai, menanam bunga dan sebagainya, besar kemungkinan akan mempunyai kecerdasan naturalis.

Apakah orang tua harus menjadi ilmuwan atau peneliti agar bisa memberi stimulasi yang berkaitan dengan kecerdasan naturalis?

Tentu saja tidak harus. Yang diperlukan anak untuk menumbuhkan kecerdasan naturalis adalah kesediaan orang tua memberikan stimulasi (rangsangan), menumbuhkan semangat serta menyediakan lingkungan yang mendukung berkembangnya kecerdasan naturalis anak. Orang tua bisa memanfaatkan lingkungan di sekitar sebagai sarana stimulasi. Orang tua juga bisa memanfaatkan buku, CD, VCD atau tayangan televisi yang berkaitan dengan alam. Bahkan orang tua juga bisa memanfaatkan barang-barang bekas sebagai sarana untuk mengasah kecerdasan naturalis anak.

Apakah manfaat anak mempunyai kecerdasan naturalis?

Berikut ini beberapa manfaat yang akan diperoleh anak apabila ia mempunyai kecerdasan naturalis, yaitu :

  • Akan membuat anak lebih jeli mengamati lingkungan di sekitarnya.
  • Akan membantu anak menyadari pentingnya lingkungan.
  • Akan membantu anak mampu mempelajari tentang alam sekaligus menghargai segala yang ada di dalam.

Apa saja profesi yang nantinya bisa ditekuni oleh anak yang mempunyai kecerdasan naturalis?

Anak-anak dengan kecerdasan naturalis umumnya kelak akan mempunyai keahlian tertentu yang berkaitan dengan lingkungan misalnya menjadi ahli biologi, dokter hewan, pendaki gunung, astronom, pelatih hewan, petani, koki, peternak, juru foto alam, pelaut, geolog, penyelam, peneliti, dan sebagainya.

:: disarikan dari Buku Tim Direktorat PAUD Kementerian Diknas RI/2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar